Tekstur Mpasi Menurut Who

Halo Selamat Datang di RayEnone.ca

Selamat datang di RayEnone.ca, sumber tepercaya untuk informasi akurat dan terkini tentang kesehatan dan nutrisi ibu dan anak. Artikel ini akan membahas tentang tekstur makanan pendamping ASI (MPASI) yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

Memperkenalkan MPASI pada waktu yang tepat dan dengan tekstur yang sesuai sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan bayi. WHO telah menetapkan pedoman komprehensif untuk tekstur MPASI berdasarkan Usia dan perkembangan bayi. Memahami pedoman ini akan membantu orang tua memberikan makanan yang tepat pada waktu yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Pendahuluan

WHO merekomendasikan pengenalan MPASI pada usia 6 bulan sebagai pelengkap ASI atau susu formula. Pada tahap ini, bayi telah mengembangkan sistem pencernaan yang cukup matang untuk memproses makanan padat. Tekstur MPASI harus disesuaikan dengan kemampuan mengunyah dan menelan bayi yang terus berkembang.

Memberikan MPASI dengan tekstur yang tepat tidak hanya membantu bayi belajar makan, tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik oral dan koordinasi mata-tangan yang penting. Selain itu, memberikan MPASI dengan tekstur yang bervariasi membantu bayi menerima berbagai rasa dan nutrisi, sehingga memperluas preferensi makanan mereka dan mengurangi risiko pilih-pilih makanan di kemudian hari.

Dengan mengikuti rekomendasi WHO tentang tekstur MPASI, orang tua dapat memastikan bahwa bayi mereka menerima nutrisi yang tepat dan berkembang secara optimal. Pedoman ini memberikan kerangka kerja yang jelas untuk pemberian MPASI yang aman dan efektif.

Tekstur MPASI Sesuai Usia

6-8 Bulan: Pure Halus

Pada tahap ini, bayi masih belum memiliki gigi dan keterampilan mengunyah yang berkembang. Tekstur MPASI yang direkomendasikan adalah pure halus yang mudah ditelan, seperti puree buah-buahan, sayuran lunak, dan bubur sereal.

9-11 Bulan: Pure Kasar

Seiring dengan munculnya gigi pertama, bayi mulai mengembangkan kemampuan mengunyah. Tekstur MPASI dapat ditingkatkan menjadi pure kasar dengan sedikit benjolan atau potongan kecil yang lembut. Ini membantu bayi berlatih mengunyah dan mengenali tekstur makanan.

12-14 Bulan: Makanan Lembut Bertekstur

Pada usia ini, bayi memiliki keterampilan mengunyah yang lebih baik dan dapat mulai makan makanan bertekstur lembut, seperti nasi yang dimasak dengan baik, sayuran kukus yang dipotong kecil-kecil, dan buah-buahan yang dihaluskan.

15-18 Bulan: Makanan Potong Halus

Bayi pada tahap ini dapat mulai makan makanan yang dipotong halus, seperti sayuran kukus yang dipotong memanjang, buah-buahan potong dadu, dan daging giling yang dimasak.

19-24 Bulan: Makanan Potong Kecil

Dengan berkembangnya kemampuan mengunyah yang lebih baik, bayi dapat mulai makan makanan yang dipotong kecil-kecil, seperti buah dan sayuran mentah, daging unggas atau ikan yang dipotong dadu, dan roti yang dipotong-potong.

Kelebihan dan Kekurangan Tekstur MPASI Menurut WHO

Kelebihan:

Mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal: Tekstur MPASI yang sesuai membantu bayi menerima nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Mencegah masalah pencernaan: Tekstur MPASI yang terlalu padat atau kasar dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit atau refluks.
Mengembangkan keterampilan mengunyah dan menelan: Tekstur MPASI yang bervariasi membantu bayi belajar mengunyah dan menelan makanan dengan aman dan efektif.
Mengurangi risiko pilih-pilih makanan: Membiasakan bayi dengan berbagai tekstur makanan membantu memperluas preferensi makanan mereka dan mengurangi risiko pilih-pilih makanan di kemudian hari.
Memberikan rasa kenyang yang lebih lama: MPASI dengan tekstur yang lebih padat atau kasar membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Kekurangan:

Terlalu lunak mungkin tidak merangsang keterampilan mengunyah: Tekstur MPASI yang terlalu lunak dapat membuat bayi malas mengunyah dan menelan makanan.
Terlalu padat dapat menyebabkan tersedak: Tekstur MPASI yang terlalu padat atau kasar dapat meningkatkan risiko tersedak pada bayi yang belum mengembangkan keterampilan mengunyah yang memadai.
Buah dan sayuran mentah mungkin berisiko tinggi tersedak: Buah dan sayuran mentah yang belum dimasak atau dipotong dengan benar dapat menimbulkan risiko tersedak.
Tidak semua bayi mengikuti pedoman umum: Beberapa bayi mungkin siap untuk tekstur yang lebih padat atau lebih lunak lebih awal atau lebih lambat dari yang direkomendasikan dalam pedoman umum.

Tabel Tekstur MPASI Menurut WHO

Usia Tekstur Contoh Makanan
6-8 Bulan Pure halus Pure buah, sayuran lunak, bubur sereal
9-11 Bulan Pure kasar Pure dengan sedikit benjolan atau potongan kecil yang lembut
12-14 Bulan Makanan lembut bertekstur Nasi yang dimasak dengan baik, sayuran kukus yang dipotong kecil, buah-buahan yang dihaluskan
15-18 Bulan Makanan potong halus Sayuran kukus yang dipotong memanjang, buah-buahan potong dadu, daging giling yang dimasak
19-24 Bulan Makanan potong kecil Buah dan sayuran mentah, daging unggas atau ikan yang dipotong dadu, roti yang dipotong-potong

FAQ tentang Tekstur MPASI Menurut WHO

  1. Apa alasan rekomendasi tekstur MPASI yang berbeda berdasarkan usia?

    Setiap tekstur sesuai dengan kemampuan mengunyah dan perkembangan bayi pada tahap usia tertentu.

  2. Mengapa tekstur MPASI yang terlalu lunak bermasalah?

    Tekstur yang terlalu lunak dapat membuat bayi menjadi malas mengunyah, yang berdampak pada perkembangan keterampilan motorik oral.

  3. Apa tanda-tanda bahwa bayi siap untuk tekstur yang lebih padat?

    Bayi yang mulai menggigit, meraih makanan, dan menunjukkan minat pada makanan yang lebih padat mungkin siap untuk tekstur yang lebih kasar.

  4. Bagaimana cara memastikan tekstur MPASI yang tepat?

    Gunakan garpu atau sendok untuk menguji konsistensi makanan. Tekstur harus cukup kental untuk menempel sedikit di sendok.

  5. Apa yang harus dilakukan jika bayi menolak tekstur yang lebih padat?

    Cobalah mencampurkan tekstur yang lebih padat dengan makanan yang lebih lembut atau menawarkan makanan yang lebih mudah dikunyah, seperti pisang atau alpukat.

  6. Apakah buah dan sayuran mentah aman untuk bayi?

    Buah dan sayuran mentah yang belum dimasak atau dipotong dengan benar dapat menimbulkan risiko tersedak. Selalu potong buah dan sayuran dengan baik dan hindari memberikan makanan yang keras atau lengket.

  7. Apa saja makanan yang harus dihindari untuk bayi?

    Hindari makanan yang keras, lengket, atau berisiko tinggi tersedak, seperti kacang utuh, anggur utuh, dan permen keras.

  8. Bagaimana cara mengetahui apakah bayi tersedak?

    Tanda-tanda tersedak meliputi batuk terus-menerus, kesulitan bernapas, dan perubahan warna kulit.

  9. Apa yang harus dilakukan jika bayi tersedak?

    Jika bayi tersedak, segera lakukan manuver Heimlich atau CPR jika diperlukan. Selalu cari perhatian medis segera.

  10. Bagaimana cara mengajarkan bayi mengunyah?

    Biarkan bayi mengeksplorasi berbagai tekstur makanan dan berikan banyak kesempatan untuk mengunyah dengan aman.

  11. Bagaimana cara membuat transisi ke makanan keluarga?

    Secara bertahap perkenalkan makanan keluarga dengan tekstur yang lebih kasar dan kurangi jumlah makanan yang dihaluskan.

  12. Kapan bayi dapat makan makanan berbumbu?

    Kebanyakan bayi dapat menerima makanan berbumbu pada usia sekitar 8 atau 9 bulan. Namun, hindari menambahkan garam atau gula.

  13. Apakah penting untuk memberikan variasi tekstur MPASI?

    Ya, memberikan variasi tekstur membantu memperluas preferensi makanan bayi dan mengembangkan keterampilan mengunyah dan menelan yang diperlukan.